www.wkgunawan.blogspot.com

Selasa, 13 Desember 2011

Penyakit Tibi (TBC, Tuberculosis)

Penyakit TB (Tuberculosis)

oleh: Weka Gunawan
 PhD candidate at Faculty of Medicine of University Kebangsaan Malaysia

Penyakit TB masih menjadi masalah kesehatan di dunia meski sudah 40 tahun lebih eradikasi TB digaungkan. TB menjadi reemerging diseases yang memerlukan usaha kuat kita bersama untuk memberantasnya. Betapapun sering kita mendengar nama penyakit ini namun banyak orang kalau mengalami gejalanya menganggapnya hanya batuk biasa. Kemudian baru menyadari berat badan makin menyusut, letih saat bekerja normal dan akhirnya tidak jarang terpaksa berdepan dengan kematian.

Indonesia menempati angka yang cukup memprihatinkan pada angka resistensi obat terhadap TB ini. Maka selayaknya kita memahami apa dan bagaimana penyakit ini.
Apa itu penyakit TB?

Baiklah, tentu saja sebagian dari kita mungkin tidak tahu dengan benar apa itu penyakit TB (TBC dulu orang suka menyebutnya).

TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman TB (Tubercle Bacilli) yang menyerang paru-paru. Jika tidak segera ditangani maka ia dapat menyerang organ-organ penting lain seperti: Otak, Tulang, Ginjal, Kulit dan Kelenjar-kelenjar penghasil hormon.


Tanda dan Gejala Penyakit TB
  • Batuk terus-menerus selama dua minggu atau lebih

  • Dahak yang mengandung darah saat batuk

  • Demam tinggi dan berkeringat biasanya terjadi pada saat petang dan malam hari

  • Nafsu makan menurun sehingga berat badan juga menyusut tajam

  • Saat batuk, penderita akan merasakan sakit dada yang perih dan kesakitan ini juga terjadi saat mengambil nafas panjang.

  • Tubuh mudah merasa letih, lesu dan malas bekerja

  • Sensitif, mudah marah mungkin akibat keletihan tersebut.
Bagaimana Cara penularan penyakit TB?
Kuman TB dtularkan melalui udara ( air borne diseases). Penderita TB akan mengeluarkan kuman TB saat batuk atau meludah atau saat bersin. Maka, infeksi dapat terjadi pada orang-orang yang berada di sekitarnya yang menghirup udara yang sudah tercemar kuman TB.

Bagaimana menentukan anda/salah satu keluarga anda menderita TB atau tidak?

Jika gejala-gejala di atas dialami maka penderita akan diminta untuk:
  • Melakukan pemeriksaan sputum/dahak di laboratorium
  • Pemeriksaan lainnya adalah dengan rontgen (X-Ray) untuk menentukan adanya kelainan pada paru-paru anda.
Bagaimana pengobatan TB?

Anda harus menjalani pengobatan yang cukup lama 6 - 9 bulan. Tergantung diagnosa dokter. Jangan khawatir dan jangan gengsi jika uang menjadi masalah, datanglah ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan dan obat-obatan secara gratis. Jangan ke rumah-rumah sakit swasta karena biayanya akan sangat mahal.

Kemudian anda harus. Sekali lagi HARUS untuk menyelesaikan pengobatan sesuai anjuran dokter. Minum obat secara teratur hingga semua obat yang diberikan habis! Memang letih minum obat-obat tersebut tetapi anda harus disiplin kalau mau sembuh. Kalau anda sendiri mematuhi anjuran ini maka anda tidak memerlukan orang yang mengawasi anda minum obat-obat tersebut.

Jangan berhenti minum obat hanya karena anda merasa sudah sehat. Selesaikan obat-obatan sampai habis!

Apa itu perawatan DOTS?

DOTS (Directly Observed Treatment Short Courses) atau pengawasan jangka pendek perawatan tuberculosis yang disarankan oleh badan kesehatan dunia (WHO).

  • Penderita menerima pengobatan selama 6 bulan
  • 2 bulan pertama penderita diminta untuk menelan setiap dos obat setiap hari dengan disaksikan oleh anggota kesehatan yang terlatih.
  • Pada 3 hingga genap 6 bulan penderita perlu mengambil obat selama 2 kali seminggu diawasi oleh seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengawasi proses minum obat penderita. Biasanya ini boleh anggota keluarga penderita dan yang disegani oleh penderita.
  • Diharapkan dengan pengawasan ini penderita tidak lalai meminum obat, karena jika ia lalai minum obat dan tidak menyelesaikan course yang pertama ini, dapat menimbulkan resistensi obat. Jika ia dijangkiti kembali, pengobatan bisa sangat lama.
Bagaimana mencegah penyakit TB?

Mencegah penyakit tuberculosis adalah dengan cara memberikan imunisasi

  • Bagi bayi yang baru lahir harus diberikan suntikan BCG

  • Murid sekolah kelas 1 sekolah dasar atau berusia sekitar 7 tahun diberikan suntikan BCG jika tidak terdapat parut  di lengan.

  • Segera memeriksakan diri jika mengalami batuk lebih dari 2 minggu.

  • Anggota keluarga atau siapa saja yang berinteraksi dan berhubungan dengan mereka yang menderita TB sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala.

Jaga lingkungan anda!

  • Usahakan rumah senantiasa mendapatkan sinar matahari pagi yang sehat. Mengapa? karena sinar matahari mampu menbunuh kuman TB.

  • Udara harus bebas di dalam rumah supaya senantiasa segar di dalam rumah. Tidak lembab dan tidak berbau.

  • Hidup sehat dengan rajin berolahraga dan makan makanan yang seimbang.
Semoga tulisan ini berguna buat kita semua. Alasan saya dahulu memasuki televisi adalah untuk memberikan promosi kesehatan dengan lebih luas. Kala itu media televisi (1989 - 2000-an) sangat kuat pemirsanya.  Kini melalui internet saya harapkan saya dapat melakukannya dimana saja (rumah, perpustakaan, sambil menunggu pesawat :-)) Boleh diselingi dengan menyusui anak, memasak juga :-))

Salam sehat!,
Dr. Weka Gunawan, MPH



Selasa, 06 Desember 2011

Help...Help I got flu! I got gastritis!

TOLONG, SAYA SAKIT....

oleh: Weka Gunawan

Sebuah iklan sepatu olahraga membuat slogan: Extend your limit. Sejak sepuluh tahun terakhir memang lah kelas-kelas motivasi bermunculan di merata-rata tempat. Tak hanya di Indonesia tetapi juga di Malaysia. Sesetengah mereka menurut kawan-kawan di media tak mempunyai tauliah untuk mengajarkan apa-apa jua yang berkaitan dengan motivasi.

Saya pun tak terkecuali. Sejak menjadi salah satu fellow Bill and Melinda Gates Foundation, saya memang seringkali menantang diri sendiri pada apa-apa jua keterbatasan. Saya berkesempatan mengikuti kursus: Learning Organization/ Leadership on Reproductive Health dari John Hopkins University Baltimore United States. Pengajar kursus tersebut adalah Prof.Dr.Benjamin Lozare, dan Prof.Emeritus Henry Mosley, MD. Saat kami menjadi peserta, maka fellow untuk Learning Organization baru 300 orang di dunia pada tahun 2000.

Mereka berdua memang membakar semangat saya untuk mengejar impian pribadi saya. Yakni: dekat dengan keluarga :-)). Saya meninggalkan dunia televisi yang menempatkan saya bagai selebriti, muncul di majalah, terpampang di tabloid-tabloid seperti Nova, Bintang Indonesia dan juga harian-harian bergengsi seperti Surabaya Post, Surya, Jawa Pos, koran TEMPO dan juga Koran KOMPAS.

Televisi sebenarnya bagai darah yang mengalir dalam diri saya. Kalau saya melihat tayangan TV 9, TV I dan 2 di Malaysia, saya bisa gemas melihatnya. Saya sampai berpikir bagaimana tim riset di stasiun TV tersebut tak dapat mengatur run-down tayangan dan memoles sebuah acara dengan menarik. Tak heran jika ramai penonton memilih menggunakan TV berbayar. Hanya saja TV terlalu menguras waktu saya sebagai ibu dan istri dan terutama sekali sebagai manusia juga. Hehehe...

SAYA MENYERAH

Tubuh saya demam dan hidung saya nyaris buntu saat menghadap penyelia riset saya, di ruangan beliau. Kami berdiskusi. "Are you not feeling well?" tanyanya. Saya mengangguk tersenyum lemah. Itu sebenarnya saya sudah terbaring di rumah selama 7 hari karena flu, sakit kepala, batuk membuat saya menambah dosis semua obat. Pengencer dahak, anti alergi, vitamin dan terpaksa meminum antibiotika karena memang demam terus.

Entah kenapa kemudian keesokkan harinya saya mual dan muntah. Sensitif pada bau dan akhirnya saya memutuskan meminum obat maag dan juga obat anti muntah. Berapa lama saya menderita mual-mual dan sensitif pada bau? 10 hari!

Firda, kawan saya mengatakan: ada baiknya saya periksa darah mengingat mual saya cukup lama. Saya sendiri memeriksa denyut nadi, dan menekan beberapa bagian perut: hepar, lambung. Juga saat saya stetoskop suara perut saya oke saja. Jadi saya simpulkan saya tak ada gangguan pankreas, usus buntu.

Saya ke Pusat Kesihatan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk mendapatkan pendapat kedua (second opinion, antar dokter kami biasa begitu) diagnosanya sama dengan saya yakni gastritis, asam lambung meningkat. Hanya penyebabnya yang membuat saya tertawa: "You're stress with your thesis perhaps" senyum dokter ber-etnis India tersebut.

Saya pikir mungkin iya.

SAYANGI TUBUHMU.

Tuhan sudah memberikan malam untuk beristirahat dan siang hari untuk bekerja. Saya membuatnya nyaris 24 jam bekerja. Mengapa? saya kan juga istri dan ibu tiga orang anak? Maka saya baru dapat bekerja kalau mereka tidur. Apalagi sekarang, kami memutuskan tidak menghantar lagi anak-anak kami ke TASKA. Mengapa? kami tidak mempercayai pola asuh. Sekarangpun saya baru tahu bahwa kemampuan sebagian pengasuh Taska dan juga Tadika untuk mengajar juga memprihatinkan. (Utusan Malaysia).

Saya memaksa tubuh saya bekerja tanpa menghiraukan alarm tubuh saya sudah berbunyi berkali-kali. Akhirnya saya ambruk. Suami saya sempat khawatir kalau saya memerlukan infus maka saya harus dirawat di rumah sakit. Tetapi untungnya. Tidak.

Jadi total 15 hari saya terbaring lemah, badan berbau karena malas mandi, dan beribadah pun seperti orang uzur. Saya memohon ampun kepada Allah. Betapa menakutkannya ketika sakit, suami dan anak-anak pun terbengkalai. Mereka serba kebingungan.

Maka, sekali lagi tubuh juga mempunyai haknya. Istirahatlah ketika kantuk menyergapmu.

Sayangilah tubuhmu. Kesehatan sangat berharga. Kekayaan yang tak dapat dinilai dengan apapun juga.

Salam saya, Weka Gunawan di Kuala Lumpur Malaysia.

Minggu, 04 Desember 2011

Berjumpa kawan-kawan di Surabaya

Bersantailah bersama kawan-kawan

oleh: Dr. Weka Gunawan

Kalaulah selama ini anda menyukai berjam-jam di Facebook, maka tetap luangkanlah waktu untuk berjumpa kawan-kawan baik. Baik itu yang lama ataupun yang baru. Teman bergaul atau teman kuliah, teman masa sekolah dasar dan seterusnya.

Saya menjenguk Surabaya saat ramadhan 2011 selama kurang lebih 10 hari. Saya selalu berharap dapat mempunyai waktu-waktu yang amat spesial dengan kedua orangtua saya. AlhamduLILLAH, ayah dan ibu saya yang secara reguler masih pulang ke Banjarmasin dan Balikpapan tempat asal kami, masih senang tinggal di Surabaya. Mengapa? Surabaya memang kota dengan segala macam ada dan terasa normal dibanding Jakarta :-)). Sayapun sempat mengadakan jamuan buka puasa bersama dengan keluarga besar kami, keluarga mertua dan adik ipar adik saya.

Oke kembali pada santai dengan kawan. Saya reuni dengan teman SD, SMP, SMA dan saat mahasiswa. Benar-benar menyenangkan. Silaturahmi kononnya memanjangkan umur. Tetapi yang jelas saat anda berjumpa kawan-kawan baik adalah sarana untuk bergelak tertawa selain tentu saja diskusi serius tetapi santai.

Surabaya rupanya banyak sekali berubah. Saya kena tilang lalu lintas di bilangan jalan Bubutan. Dan saat dengan suami menuju ke ITS Surabaya ternyata, kami berdua salah jalan hingga ke pantai Kenjeran. Terus terang hingga saat ini saya belum pernah ke pantai Kenjeran untuk bersiar-siar :-))). Maka, agak sedikit paniklah kami mengingat sesungguhnya kami pernah cukup lama tinggal di Surabaya.

Bertemu Doshi Guritno, Femmi, Susi, Firman, Bagus, Retno, dan lain teman-teman Sekolah Dasar sungguh menyenangkan. Berjumpa dengan Dian, Dini, Yunki, Atok, Heri dan lainnya yang sudah menjadi dokter-dokter spesialis, juga dengan Santi Martini kawan dulu sekampus dan hingga kini sehaluan juga amat membahagiakanku. Bertemu Nove Hidayati, Anwar Ma'ruf dan Ira Rahma, juga mengesankan saya. Juga dengan Arie Widodo, Firiani Candrasasi, Heru, Elita Andajani, dan Didin membuat saya tergelak-gelak.

Grand City Mall, 7 Agustus 2011

Herni sang ibu lurah reuni ini :-)) (rasanya setiap reuni beliau sangat sibuk)
 


Mereka semua telah berhasil. Ada yang mengabdi di rumah-rumah sakit di daerah dan ada juga yang mengabdi di kota-kota besar. Insya Allah berguna bagi kesehatan umat manusia baik di Indonesia atau dimana saja berada.. Aamiin.

Sabtu, 03 Desember 2011

Kelas-kelas yang diikuti pada masa tua

Tentu kita semua inginkan kesehatan yang berterusan. Dan seringkali kesadaran untuk belajar dan mengenali penyakit-penyakit degeneratif (masa tua) terlambat datangnya. Kelas-kelas ini diberikan kepada pesakit dan keluarganya dan diberikan secara gratis. Sayangnya, peserta kursus ini juga tidak ramai yang hadir. Entah mengapa.
oleh: Weka Gunawan


En.Shamsudin wartawan senior Utusan Malaysia menulis bahwa betapa lucunya hidup ini.
Ikut kelas TASKA, TADIKA hingga pengajian tinggi tak luput pula kena ikut kursus berkenaan penyakit-penyakit tua. Saya tertawa terbahak-bahak jadinya. Beliau mengatakan betapa waktu punya kisah tersendiri :-))


Merokok merupakan faktor predisposisi berbagai macam penyakit.
Itulah sebabnya kelas berhenti merokokpun diadakan bagi pasien dan keluarganya.

Sekali lagi, kenali diri anda sendiri. Cobalah mewaspadai gejala-gejala apapun dalam tubuh anda karena tubuh anda akan memberikan sinyal-sinyal awal dan anda berhasil mencegah penyakit-penyakit yang tidak perlu timbul di masa tua. Insya ALLAH.

salam sehat, Weka Gunawan.



Sakit Batu Ginjal (Nephritis)

Mencegah Penyakit Ginjal (Renal)
oleh: Weka Gunawan

Angka penyakit ginjal (renal) semakin meningkat di dunia. Fatalitas adalah ancamannya. Kalau anda melihat di sekitar anda banyak yang berpenyakit semacam itu maka sebaiknya kita semua dapat mengambil pelajaran dari pengalaman tak menyenangkan orang lain.

Bagaimanapun hidup yang berkualitas bukan hanya masalah keuangan tetapi yang lebih penting adalah menjaga kesehatan. Kalau kita sehat, kita mampu berpikir, mampu bekerja dan membantu orang lain di sekitar kita.

Malaysia mempunyai angka penyakit Renal nyaris mencecah 20% dari keseluruhan jumlah penduduk. Itulah sebabnya pemerintah Malaysia merasa bertanggung jawab untuk tidak lagi mempromosikan nasi lemak (salah satu tamadun kebanggaan Malaysia) untuk sarapan. Demikian pula nasi minyak, briyani dan serupanya sangat diminati oleh orang-orang di Malaysia.

Baiklah kelak kita dapat membahas tentang nasi lemak dan uba rampenya. Ada baiknya anda melaksanakan amalan berikut sebagai amalan sehari-hari:

  • MINUM, banyak minum air putih untuk membersihkan dan mengencerkan air kemih. Minum air manis apalagi yang berkarbonat sangat tidak disarankan, kalau anda mempunyai resiko sakit ginjal.
  • Konsumsi makanan yang mengandung Vitamin B6 dan Potassium. Seperti pisang, bunga kubis, kentang.
  • Kurangi makan makanan seperti manisan (meskipun itu buah-buahan), gula dan garam (seperti ikan asin dan coklat). Sekali-sekali bolehlah ambil coklat sedikit kalau rasa teringin sangat :-))
  • Konsumsi sayuran dengan serat yang banyak seperti kangkung
  • .Jangan terlalu banyak minum kopi, teh apalagi alkohol
  • Jangan terlalu banyak makan daging, gantilah dengan tahu dan tempe. Kalau ada majlis makan malam bolehlah makan sedikit jangan pula terlalu ketat nanti menderita pula.
Itu saja. Salam sehat!

Sepsis at your under arm

Bengkak pada ketiak

oleh: Weka Gunawan (a PhD student at Faculty of Medicine of University Kebangsaan Malaysia)

Pernahkan anda merasakan ada pembengkakan di daerah ketiak? Jika bengkak di ketiak terasa keras, panas, perih dan tampak kemerahan maka berarti telah terjadi infeksi di daerah tersebut.

Pembengkakan pada ketiak biasanya terjadi pada remaja yang mulai mempunyai kebiasaan mencukur bulu-bulu ketiak yang mulai tumbuh di daerah tersebut karena pubersitas. Kebiasaan menggunakan pisau cukur yang tidak baru, sehingga tumpul dan terjadi perlukaan kecil dan akhirnya menyebabkan pembengkakan yang berisi nanah. Jika hal tersebut terjadi, kompres bagian tersebut dengan air panas sehingga lunak dan memudahkan pengeluaran nanah. Minum obat parasetamol yang dijual bebas di pasaran juga dapat mengurangi rasa perih dan panas.

Jika terasa amat mengganggu dapat menjumpai dokter untuk ditusuk dengan jarum steril untuk dikeluarkan nanahnya. Obat-obatan topikal (oles) berupa salep antibiotik diberikan untuk menyembuhkan.

Pembengkakan persis di pangkal ketiak

Terjadinya infeksi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan terjadi semacam gumpalan di pangkal lengan anda. Hal ini disebabkan kelenjar getah bening yang aktif memerangi virus/bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Ukuran biasanya tak besar tetapi daat dirasakan oleh tangan tetapi dia tidak tampak kemerahan atau bernanah (sepsis). Akan hilang kalau flu atau penyakit yang dirasakan berlalu.

Kalau ukuran gumpalan itu membesar dan mudah dirasakan bentuknya. Disertai rasa nyeri apalagi. Juga kalau gumpalan itu bertahan hingga lebih dari 3 minggu. Maka, sebaiknya berjumpa dengan dokter umum (kalau dokter umum mencurigai benjolan tersebut adalah bakal kanker payudara) maka akan dirujuk ke dokter Onkologi (ahli kanker). Untuk memastikannya mungkin diperlukan biopsi (pengambilan sedikit jaringan yang dicurigai) atau sesuai saran ahli onkologi.

Yang pasti jangan abaikan sekecil apapun gejala yang anda rasakan supaya anda dapat mengatasinya lebih dini.

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Kuala Lumpur 4 Desember 2011



Jumat, 28 Oktober 2011

Jalan KESEHATAN untuk SEMUA!

Jalan KESEHATAN untuk SEMUA!
oleh: CSP Wekadigunawan, National University of Malaysia

“Between animal and human medicine there are no dividing lines – nor should there be (Rudolf Virchow, M.D. 1821 – 1902)

            Kalimat tersebut diingatkan kembali oleh Prof.Dr.Stanley Fenwick, dari USAID – RESPOND dalam pidatonya di 1st International Public Health Conference dan 18th National Public Health Colloquium yang diadakan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia (National University of Malaysia) di hotel Legend, Kuala Lumpur Malaysia tanggal 27 dan 28 September 2011. Fenwick menegaskan symptom/gejala-gejala penyakit yang diderita manusia dan hewan adalah sama dan demikian juga obat-obat yang digunakan untuk mengobati keduanya.

            Penyakit-penyakit hewan seringkali dijadikan lelucon orang-orang di negara-negara yang kurang memahami mengapa dahulu sekolah-sekolah spesialisasi mempelajari penyakit-penyakit pada hewan dibangun.

Sebuah Universitas di Indonesia bahkan mencerabut spesialisasi itu dari akar filosofi pendiriannya (yang sudah dibuat oleh Belanda) dan membatasi model mental dengan memasukkannya ke dalam Institut Pertanian dan menekan ruang gerak dan kontribusinya terhadap kesehatan manusia. Membatasi ruang geraknya hingga hanya ke salah satu dari cabang dari ilmu kedokteran hewan yakni mengurusi produksi daging (sapi, ayam, babi) dan susu saja dan memasukkan professional lulusannya di bawah departemen pertanian.

4 Agustus 1761

            Pada abad ke 18, Paus Clemen XI mengintruksikan pada Dr.Giovanni Maria Lancisi untuk menangani Rinderpest, penyakit yang disebabkan virus yang mematikan yang ditularkan melalui sapi yang daging dan susunya mereka konsumsi. Lancisi merekomendasikan binatang yang dicurigai harus dimusnahkan dan beliau juga mengusulkan keilmuan tersendiri untuk menangani masalah ini.

 Untuk memberi fokus pada penyakit pada binatang, demi kepentingan kesehatan manusia, maka Sekolah Kedokteran Hewan (Veterinary Medicine) yang pertama di dunia didirikan. Bertempat di Lyon, Perancis dan di bawah perlindungan dan dukungan langsung Raja Louis XV.

Setelah 250 tahun, sekolah itu didirikan penyakit Rinderpest dinyatakan musnah dari dunia.

Kontribusi ilmu Kedokteran Hewan pada Kemashlahatan umat Manusia

            Keilmuan kedokteran hewan mencatat sejarah: Louis Pasteur (1822 -1895) menciptakan vaksin rabies dan anthrax ; Robert Koch mengisolasi Bacillus anthracis (1877), Tuberculosis bacillus (1882) dan Vibrio cholera (1883); W Jenner membuat vaksin cacar dari penyakit cacar pada sapi (cowpox) (1796). Kasus cacar terakhir dilaporkan pada tahun 1979 oleh badan kesehatan dunia (WHO). Meski demikian Monkeypox bisa menjadi ancaman masa datang jika tidak segera ditangani.

            Pada tahun 1890-an dua orang dokter hewan Daniel Salmon dan Theobald Smith mengembangkan vaksin inaktif untuk mengendalikan hog cholera yang merupakan awal dari pengembangan vaksin melawan penyakit tipus (Typhoid) dan Polio; nama Salmon dipakai sebagai nama kuman Salmonella, hasil penelitiannya. Sementara rekannya Theobald Smith melakukan riset pada anaphylaxis (reaksi alergi yang mendadak dan dapat mengakibatkan kematian pada manusia) yang dikenal sebagai Theobald Smith’s phenomenon.

            Smith dan Kilbourne, MD menemukan serangga antropoda yang menularkan penyakit Babesia, kemudian Walter Reed menghubungkannya dengan nyamuk sebagai vektor Yellow Fever.

1970-an Fredercik Murphy memecahkan misteri virus Ebola dan siklus hidupnya.

            Peter C Doherty menemukan bagaimana sistem kekebalan tubuh membedakan antara sel-sel yang normal dan sel-sel yang terinfeksi kuman/virus. Bersama Rolf Zinkernagel mereka menerima hadiah Nobel dalam bidang Kedokteran dan fisiologi pada tahun 1996.  

            Juga tak ketinggalan menyebut Calvin Schwabe (1927 – 2006) yang mempromosikan one medicine and proposed a unified human and veterinary approach to zoonosis pada bukunya “Veterinary Medicine and Human Health” pada tahun 1964.

Patogenitas SARS, West Nile Virus, HIV/AIDs, dst.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) terus menegaskan pentingnya kolaborasi setiap elemen dalam dunia kesehatan terutama penyakit-penyakit pada hewan. WHO mengingatkan bahwa 75% emerging diseases berasal dari hewan dan sebaliknya. Penyakit zoonosis seperti rabies, tuberculosis, influenza, plaque, demam kuning , HIV, Ebola, Nipah, Hendra, sudah banyak menempatkan peneliti-peneliti untuk bekerjasama antar bidang Kedokteran.

Beruntung, Universitas Airlangga Surabaya misalnya menempatkan Fakultas Kedokteran Hewan dalam satu payung bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran Umum dan Fakultas Kedokteran Gigi. Sehingga mata kuliah Kedokteran Dasar seperti ilmu Faal, Histologi/ilmu jaringan tubuh dan anatomi, farmakologi, farmasi dan farmakoterapi, biokimia, mereka bersama-sama dalam satu gedung. Sejak itu mereka saat mahasiswa sudah saling mengenal. Para dosen pengajar mata kuliah Kedokteran Dasar juga digabung berlatar belakang dokter hewan, dokter umum dan dokter gigi.  Melihat satu masalah dengan beragam sudut pandang untuk satu tujuan, adalah biasa dikerjakan dalam satu atap yakni penelitian Kedokteran.

Maka, dapat dikatakan hingga saat ini Universitas Airlangga memimpin dalam banyak hasil penelitian antar bidang kedokteran ini. Sebuah gedung megah juga telah didirikan di kampus C Surabaya, sebuah gedung yang spesifik melakukan penyelidikan tentang penyakit-penyakit tropis.

            Jangan menjadikan lelucon seperti, “nanti disuntik rabies lho kamu” dalam sebuah acara Empat Mata (sekarang menjadi Bukan Empat Mata) kata si pembawa acaranya. Anda tahu bahwa di Bali ratusan orang terinfeksi rabies dan berhasil diselamatkan dengan suntikan serum rabies. Jadi jangan menjadikan penyakit dan profesi sebagai bahan lelucon.

            Patogenitas atau keganasan suatu penyakit bertahap yakni:

  • Fase Pertama: Patogenitas penyakit hanya pada binatang.

  • Fase Kedua: Patogenitas penyakit menular dari binatang kepada manusia (infeksi primer) seperti Highly Pathogenic Avian Influenza- HPAI dan rabies.

  • Fase Ketiga dan Ke-empat : Infeksi sekunder penularan berlanjut pada binatang ke manusia dan pada manusia ke manusia lainnya.

  • Fase Kelima: Patogenitas penyakit eksklusif hanya pada manusia saja! (Measles, HIV)


Dalam konsep One Health, tidak ada batas-batas. Apapun keilmuan yang kita miliki seharusnya dapat duduk bersama secara harmoni dan saling menghormati. Banyak kerja yang belum selesai dan juga penyakit baru datang silih berganti.

Sekali lagi sebagai penulis saya mengingatkan bahwa dalam konsep One Health adalah “Pencapaian kesehatan optimal bagi manusia, hewan dan lingkungan” merujuk pada Americans Association for Advancement of Science Annual Meeting, 2010, di San Diego California, Amerika Serikat.

Note:
Dr. ÇSP Wěkādigunawan (writer this article) also presented her paper in the same conference at Hotel Legend in Kuala Lumpur Malaysia (27 - 28th September 2011)

Kamis, 15 September 2011

Clean your soul for HEALTH!/ SUNAN KALIJAGA and KETUPAT RAYA

In this title I tell you all about fasting. Fasting is a way to stay healthy! Insya Allah, I will write it down in details later. Now, I tell you about SUNAN KALIJAGA, one of WALI SANGA.

 
KETUPAT  SUNAN KALIJAGA

Catatan kecil CSP Wekadigunawan (Weka Gunawan) sempena syawal tahun 2011.

Tahukah anda Sunan Kalijaga-lah yang memperkenalkan ketupat (KUPAT, dalam bahasa Jawa)?  Tradisi di Pulau Jawa terutama di daerah Cirebon, Demak, Yogja dan sekitarnya mengenal seminggu setelah ramadhan berakhir adalah hari raya ketupat (Rioyo Kupat).

Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 masehi. Beliau masih mengalami pemerintahan kerajaan besar Majapahit yang berakhir pada tahun 1478. Umur beliau mencapai 100 tahun, sehingga mengalami pemerintahan kerajaan Mataram di bawah Panembahan Senopati. Sebelum menjadi salah satu penyebar agama Islam di seluruh Nusantara, termasuk Semenanjung Malaya, Thailand, Vietnam dan Kamboja. Beliau pernah melakukan kesilapan yakni membagikan makanan dan uang kepada orang-orang miskin yang diperolehnya dari hasil mencuri dari pegawai-pegawai Belanda dan orang-orang kaya yang jahat. Sunan Bonang yang mengajarkan pada beliau bahwa untuk mencapai kebaikan (menolong orang lain, bersedekah, berzakat) haram hukumnya mendapatkannya dari hasil kejahatan (mencuri, merampok, dan semacamnya).


Filosofi KUPAT Kanjeng Sunan Kalijaga


KUPAT merupakan akronim dari LAKU PAPAT (4 tingkat amalan) yang dipopulerkan Sang Sunan saat mengajarkan puasa.

“Sing sapa anglampahi pasa mula bakal pinaringan Kupat” begitu Sunan Kalijaga mendorong pengikutnya untuk berpuasa penuh ikhlas selama 29 hari (sebulan) agar mendapatkan Ketupat Idul Fitri yang sangat nikmat.

Ketupat sangat unik, beras dibungkus dengan daun kelapa yang sudah menguning (janur) dan berbentuk segi empat. Walau direbus hingga berubah warna, intinya (nukleusnya/sarinya) tetap saja putih bersih!

Lalu apa maknanya LAKU PAPAT itu?

  1. Ia bermakna LEBAR yaitu menuntaskan puasa selama sebulan penuh dengan penuh ikhlas hanya kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala.
  2. Tahap kedua adalah LUBER yaitu membayar zakat kepada fakir miskin, sejumlah beras untuk dimakan oleh para fakir miskin.
  3. Tahap ketiga adalah LEBUR yakni meleburlah seluruh dosa-dosa umat yang mampu mengamalkan kedua hal di atas.
  4. Tahap ke empat adalah LABUR yakni melabur, membersihkan diri sehingga di hari lebaran terasa hati penuh keberkahan Allah, kesucian hati dan perilaku.

Maka untuk merayakan kebersihan hati dan jiwa yang didapati setelah sebulan berpuasa, pengikut Sunan Kalijaga mempunyai tradisi meLABUR, yakni mencat masjid, pendopo dan rumah-rumah mereka dengan KAPUR (mengapur) sehingga putih bersih.

Tulisan ini diilhami dari ajakan senior kami  di Universitas Kebangsaan Malaysia yang juga dosen senior di  Universitas Gajah Mada, Muhammad Jafnan Affandie. Beliau mengajak kami supaya menjaga kesucian hati dan perilaku tidak hanya pada saat ramadhan dan syawal tetapi sepanjang tahun.

Terimakasih, betapa indahnya saling mengingatkan…

Kajang Utama, 16 September 2011 (Libur hari Malaysia!)

Minggu, 04 September 2011

Menjagamu dengan mataKU yang tak pernah tidur Catatan kecil Weka Gunawan


 Catatan ini kutulis, karena bagaimana pun menurut WHO (World health Association) keadaan sehat itu adalah keadaan seimbang sehat jasmani dan rohani maka aku membagi catatan ini untuk alasan sehat rohani.

Menjagamu dengan mataKU yang tak pernah tidur

Catatan kecil Weka Gunawan

Ken memandangku  sambil matanya berkaca-kaca. Sejak hari ke sebelas di bulan ramadhan tahun 2011 ini Ken memastikan ia mengikuti  salat Tarawih di mesjid-mesjid. Baik itu di mesjid yang berhampiran dengan kediamannya, juga menyempatkan diri bersalat Tarawih di mesjid Putra, di Putrajaya, mesjid Negara, mesjid di Kampus dan juga mesjid Tuanku Mizan Zainal Abidin, sebuah icon terbaru di Putrajaya. Keharuan menyergapnya. Ken acapkali terlalu sensitif pada banyak hal, karena itu aku pernah melihatnya menangis membaca berita tentang gempa di Padang, Sumatera, atau saat menonton berita-berita tentang kelaparan di Somalia.

Ken memandang jubah-jubah berwarna ungu yang digantung berderet, di sebuah gantungan di dekat ruang mengambil wudhu di mesjid negara Kuala Lumpur. Bagi pengunjung mesjid yang perepmpuan dan tidak mengenakan kerudung atau berkerudung ala kadarnya (tidak menutupi seluruh rambut) maka pihak mesjid menyediakan jubah tersebut untuk dipakai. Ia bertanya kepadaku, adakah Tuhan memang mengharuskan berpakaian tertentu kala menghadapNYA. Aku menjawab, aku tak memahami banyak tentang hukum-hukum Islam. Kita hanya dapat menghormati Tuan Rumah, dress code apa yang diinginkan pengelola mesjid ini saat pengunjung memasuki mesjid yang mereka kelola.

Aku sampaikan pula bahwa saat ini mesjid Putra, sudah memberikan kebenaran bagi para turis untuk memasuki mesjid meskipun kaum lelaki dan pengunjung perempuan hanya bercelana pendek tidak sampai ke paras lutut. Dahulu, di depan pintu masuk tersedia jubah-jubah tersebut, tetapi mungkin karena jubah yang tersedia tidak cukup sedangkan turis terlalu banyak, maka pengelola memberikan kebijaksanaan itu.

Ken berkata, mesjid adalah bentuk kokoh sebuah syiar agama. Maka, alangkah indahnya rumah Tuhan dikemas sebagai sebuah tempat mengadu, tanpa syarat, tanpa kecuali. Ken bercerita ia pernah mendengar kisah tentang seorang Pelacur yang mengunjungi mesjid, ia diusir oleh pengelola mesjid karena dianggap sebagai najis, kotoran busuk dan tak berhak memasuki rumah Tuhan yang suci dan bersih, pelacur itu meneruskan langkahnya dengan berurai airmata kecewa, ia merasa demikian menjijikkannya dirinya sehingga rumah Tuhan tidak pantas untuknya? Pelacur itu mendapatkan hidayahNYA, ia yakin pada kebenaran dan imannya begitu kuat bahwa Allah azza wa jalla adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang pada umatNYA, bahkan dosa-dosa yang banyak seperti buih di samudera, Allah dengan lautan cintaNYA akan mengampuni dosa-dosanya.

Pelacur itu meneruskan langkahnya merasai hikmah dan nikmat Allah sepanjang perjalananannya. Ia meninggal dunia dan kemudian ia masuk surga hanya karena kebaikan yang kelihatannya sepele di mata manusia, yakni: memberi minum anjing yang kehausan.

Aku menganggukkan kepala. Membenarkan cerita Ken, benar banyak kisah-kisah tentang betapa amat pengasih Allah kepada umatNYA.

Ken menapaki lantai mesjid yang hangat. September mulai hujan, tetapi lantai mesjid hangat. Ujar Ken, dalam surah Ar-Rahman, Allah sampai bertanya pada manusia, kebaikan Allah yang mana lagi yang engkau dustakan? Aku tersenyum mendengarnya.
“Qul huwal-ladzii ansya’akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal abshaara wal af’idah, qaliilam maa tasykuruun” yang bermakna: Katakanlah: “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit dari kamu yang bersyukur.

“Bayangkan Allah itu mengetahui bebalnya ciptaanNYA, bandel, tetapi dengan kasihNYA terus saja ia memberikan banyak kebaikan bagi umatNYA, seandainya mereka mengetahui” ujar Ken.

Kami menantikan adzan maghrib berkumandang sambil memandang ke arah langit. Matahari berpendar redup hanya menyisakan goresan-goresan oranye jingga di ufuk sana. Segala puji bagi Allah yang tiada cacat sedikitpun  ciptaanNYA.

“Ken” suaraku. Ia memandangku ke dalam mataku. Itulah kebiasaan Ken kalau berbicara, ia selalu berusaha memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang hendak dikatakan lawan bicaranya.

“Ya?” jawabnya. Aku menghela nafas. Terdengar berat tetapi rasanya paru-paruku terisi oksigen lebih banyak.

“Ken, aku merasa terlalu banyak beban, terlalu banyak ujian hidup yang harus kujalani, terlalu banyak …” aku menghentikan ucapanku tiba-tiba. Menghela nafas lagi. Ken menggamit lenganku. Aku menoleh padanya, memperhatikan wajahnya yang bersih. Ia tersenyum. Sungguh, ia mengembangkan senyumnya makin lebar.

“Teruskan, ceritakan apa yang kau rasakan kalau engkau mempercayaiku” katanya masih tersenyum sangat lembut dan sinar matanya menenangkanku. Aku tersenyum juga akhirnya dan sepertinya aku merasa cukup tanpa perlu  bercerita panjang  tentang kegundahanku pada sahabatku Ken ini.

“Mari berdoa sahabat, bersediakah kau kalau aku memimpin doa?” Tanya Ken hati-hati. Ia terlalu takut jika dianggap menggurui. Ia terlalu takut dianggap sok suci. Tapi aku selalu tahu, ia senantiasa ikhlas dalam hal apa saja. Aku menganggukkan kepala.

Dan, inilah doa yang Ken ucapkan:

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan namaMU yang tidak aku harapkan kecuali karuniaNYA, yang tidak menjadikan aku takut kecuali keadilanNYA, dan aku sama sekali tidak percayai kecuali firmanNYA, dan tidak aku pegang kecuali ‘tangan’NYA.

Wahai Pemilik ampunan dan keikhlasan, kepadaMU lah aku berlindung dari kezaliman dan permusuhan dan dari perubahan zaman, dari berlanjutnya duka nestapa dan rangkaian keburukan nasib, dari habisnya masa sebelum diperhitungkan dan dipersiapkan.

Dan, hanya kepadaMU, aku mohon bimbingan menuju apa yang baik dan mendatangkan kebaikan. Dan, hanya kepadaMU aku mohon limpahan keselamatan, kesehatan dan kelanggengannya. Aku berlindung kepadaMU dari godaan-godaan iblis dan syetan. Aku melakukan ketaatan kepadaMU semata-mata hanya berharap kasih sayangMU. Limpahkan kesejahteraan pada nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad beserta keluarga beliau yang bersih dan suci. Jaga diriku Ya Allah dengan mata-MU yang tak pernah tidur. Tuntaskanlah semua urusanku Ya Allah dengan bergantung hanya padaMU. Tutuplah usiaku dengan ampunanMU. Aku bernaung dengan kekuasaanMU dari kezaliman sang penguasa, terimalah salatku dan puasaku. Lindungilah aku pada waktu jaga dan tidurku, karena Engkaulah Ya Allah penjaga yang terbaik. Engkaulah yang paling pengasih dari segala yang pengasih. Amin Ya Robbal Alamien.   


                Saat kami berdua mengusap wajah kami, azan maghrib pun menggema. Ken tidak memandangku lagi, meminum air sejuk yang dia bawa dari rumah. Seorang pengelola mesjid memperhatikan kami kemudian mempersilakan kami untuk menikmati hidangan buka puasa  yang diletakkan berhampiran dengan dewan salat utama. Tiga butir kurma dan sepotong pastel daging melepas dahaga kami seharian ini. Aku merasa hatiku menjadi tenang dan riang, oleh sebab itu aku membagi doa Ken ini dalam catatan kecilku. Benar, yang penting aku  melakukan langkah demi langkah tak berhenti, hanya kepada Allah-lah aku berharap.

National Mosque, Kuala Lumpur 29 Agustus 2011.

Senin, 29 Agustus 2011

After Raya, Can I still in my shape?

Can I eat my way to longer, leaner shape?
by: Weka Gunawan (Family Health Specialist)

Well, tomorrow we will celebrate our hari Raya Aidil Fitri. A lot of foods will be served at festive days. But, we must remember to stay healthy. Just eat the right food!

  1. Make sure your diet is low in fat.  Aim for maximum of 40g a day and ensure the majority of it is good fat from sorces such as nuts, fish and olive oil.
  2. Eat plenty of protein, like lean meat, fish, lentils and nuts. Protein aids muscle growth and will help keep your feeling full after meal.
  3. Have small amount of low GI carbohydrates for long lasting energy to fule your workouts. This includes wholegrain bread, low fat dairy, fruit and brown rice.
  4. Avoid all high kilojoule foods, such as butter, dressing, take aways and sweets. These only give you more kjs, which you will to work even harder to burn off.
  5. Moderation is the key to healthy, athletic body. Don't deny yourself the occasional treat such as a pice of chocolate, or glass of wine but keep it occasional not daily.
  6. Hungry between meals? snack on veggies such as cherry tomatoes, carrots and celery!.
Happy Eid Mubarok folks...!

Sabtu, 27 Agustus 2011

Waspadai Trombosis Vena Dalam saat pulang kampung!


Waspadai Trombosis Vena Dalam saat mudik

Oleh: Dr.Weka Gunawan, MPH

(spesialisasi Kesehatan Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Kebangsaan Malaysia)



Saat-saat kembali ke kampung halaman, adalah saat-saat yang paling ditunggu oleh masyarakat Melayu Islam di seluruh Nusantara. Apakah itu di Indonesia, di Malaysia atau Singapura. Semua lebuh raya sejak sabtu kemarin dari Singapura (Johor Bahru) menuju ke Perak, Pahang, Kedah, Kelantan dan sebaliknya dari Kuala Lumpur ke Melaka dan Johor Bahru, penuh dengan kendaraan bermotor. Demikian pula yang terjadi di pelabuhan Merak dari pulau Jawa menuju Sumatera dan semua pelabuhan di Indonesia.

Kepadatan panjang kendaraan adalah hal biasa setiap mudik, seringkali situasi menyebabkan stres dan perlu diwaspadai penyumbatan pembuluh darah.  Salah satu risiko kesehatan yang jarang diketahui oleh mereka  yang akan melakukan perjalanan panjang, yaitu suatu kondisi yang disebut Trombosis Vena Dalam. Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis-DVT) merupakan keadaan yang ditandai dengan ditemukannya pembekuan darah di dalam vena dalam sehingga menyebabkan penyumbatan. Sumbatan tersebut dapat menimbulkan keluhan pembengkakan dari kaki dan betis yakni sakit nyeri, panas, dan memerah.



Darah di dalam vena tungkai mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, karena itu emboli (bekuan darah) yang berasal dari vena tungkai bisa menyumbat satu atau lebih arteri di dalam paru-paru.  Komplikasi dari DVT ini disebut emboli paru. Emboli paru yang besar bisa menghalangi seluruh atau hampir seluruh darah yang berasal dari jantung sebelah kanan dan akibatnya bias fatal yakni dengan cepat dapat menyebabkan kematian.



Siapa yang berresiko menderita Trombosis Vena Dalam?

Faktor risiko menderita DVT adalah mempunyai  riwayat pernah dioperasi sebelumnya terutama pinggul atau lutut, mempunyai riwayat pembekuan darah di vena sebelumya, mempunyai riwayat keluarga dengan pembekuan vena dalam, dan penyakit pengentalan darah.



Risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah Vena ini juga meningkat pada wanita yang mengkonsumsi pil keluarga berencana (KB), sedang menjalani terapi hormone misalnya pada wanita yang menopause, kehamilan, dan juga ibu-ibu yang baru saja melahirkan.



Perjalanan panjang (4 jam atau lebih) menggunakan kendaraan apakah itu dengan pesawat, mobil, bus, kereta adalah faktor risiko terjadinya DVT. Hal ini disebabkan otot-otot pada kaki cenderung diam dan tidak bergerak (immobility) dalam waktu lama.



Bagaimana mencegah terjadi penyumbatan pada pembuluh vena dalam?

Jangan tunggu sampai anda merasa kaki-kaki anda pegal dan terasa kaku saat perjalanan panjang. Lakukan hal-hal di bawah ini untuk mencegah terjadinya DVT.

·         Berjalanlah setiap 2 -3 jam. Apabila Anda di kereta api atau di bus atau di dalam pesawat, Anda dapat berjalan di koridor. Apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi maka Anda dan keluarga dapat rutin berhenti untuk beristirahat dan melemaskan kaki (berjalan).



·         Lakukan stretching (peregangan pada sendi-sendi).



·         Gunakan stocking (kaos kaki) yang berguna sebagai kompresi apabila Anda memiliki faktor risiko penyumbatan pembuluh vena dalam.



·         Gerakkan berkala otot kaki/betis meski anda sedang duduk, karena otot tersebut berperan sebagai pompa untuk memompa darah dari pembuluh darah vena kembali ke jantung.



·         Gunakan pakaian yang nyaman, jangan yang terlalu ketat sehingga membuat anda tidak rileks dalam perjalanan.





·         Jangan meminum obat tidur karena akan menyebabkan Anda tidur dan sehingga anda lupa untuk menggerakkan kaki Anda. Beberapa preparat anti mabuk perjalanan juga dapat menyebabkan tidur. Mungkin untuk masa 2 jam tidur bolehlah tetapi segeralah menggerakkan otot kaki anda.



·         Minumlah yang banyak dan mengkonsumsi buah-buahan seperti semangka, melon dan sejenisnya untuk menghindari kekurangan cairan. Selain itu air dapat membantu membersihkan pembuluh darah, melancarkan pembuangan hasil metabolisme tubuh melalui keringat, feces dan air seni.



·         Jangan meminum minuman yang mengandung soda atau minuman berkafein seperti kopi. (tentu saja minuman beralkohol juga sangat tidak disarankan selain haram bagi umat muslim bukan?)



·         Apabila Anda mempunyai faktor risiko DVT sebelumnya atau Anda baru saja menjalani operasi tulang baik itu karena patah dan alasan lainnya, jangan lupa berkonsultasilah sebelumnya kepada dokter Anda. Dokter yang baik akan memberikan nasihat yang berguna dan selamat bagi perjalanan pulang kampung anda.


Selamat mudik, saudara-saudaraku. Semoga selamat dalam perjalanan dan berbahagia berjumpa keluarga.