www.wkgunawan.blogspot.com

Selasa, 06 Desember 2011

Help...Help I got flu! I got gastritis!

TOLONG, SAYA SAKIT....

oleh: Weka Gunawan

Sebuah iklan sepatu olahraga membuat slogan: Extend your limit. Sejak sepuluh tahun terakhir memang lah kelas-kelas motivasi bermunculan di merata-rata tempat. Tak hanya di Indonesia tetapi juga di Malaysia. Sesetengah mereka menurut kawan-kawan di media tak mempunyai tauliah untuk mengajarkan apa-apa jua yang berkaitan dengan motivasi.

Saya pun tak terkecuali. Sejak menjadi salah satu fellow Bill and Melinda Gates Foundation, saya memang seringkali menantang diri sendiri pada apa-apa jua keterbatasan. Saya berkesempatan mengikuti kursus: Learning Organization/ Leadership on Reproductive Health dari John Hopkins University Baltimore United States. Pengajar kursus tersebut adalah Prof.Dr.Benjamin Lozare, dan Prof.Emeritus Henry Mosley, MD. Saat kami menjadi peserta, maka fellow untuk Learning Organization baru 300 orang di dunia pada tahun 2000.

Mereka berdua memang membakar semangat saya untuk mengejar impian pribadi saya. Yakni: dekat dengan keluarga :-)). Saya meninggalkan dunia televisi yang menempatkan saya bagai selebriti, muncul di majalah, terpampang di tabloid-tabloid seperti Nova, Bintang Indonesia dan juga harian-harian bergengsi seperti Surabaya Post, Surya, Jawa Pos, koran TEMPO dan juga Koran KOMPAS.

Televisi sebenarnya bagai darah yang mengalir dalam diri saya. Kalau saya melihat tayangan TV 9, TV I dan 2 di Malaysia, saya bisa gemas melihatnya. Saya sampai berpikir bagaimana tim riset di stasiun TV tersebut tak dapat mengatur run-down tayangan dan memoles sebuah acara dengan menarik. Tak heran jika ramai penonton memilih menggunakan TV berbayar. Hanya saja TV terlalu menguras waktu saya sebagai ibu dan istri dan terutama sekali sebagai manusia juga. Hehehe...

SAYA MENYERAH

Tubuh saya demam dan hidung saya nyaris buntu saat menghadap penyelia riset saya, di ruangan beliau. Kami berdiskusi. "Are you not feeling well?" tanyanya. Saya mengangguk tersenyum lemah. Itu sebenarnya saya sudah terbaring di rumah selama 7 hari karena flu, sakit kepala, batuk membuat saya menambah dosis semua obat. Pengencer dahak, anti alergi, vitamin dan terpaksa meminum antibiotika karena memang demam terus.

Entah kenapa kemudian keesokkan harinya saya mual dan muntah. Sensitif pada bau dan akhirnya saya memutuskan meminum obat maag dan juga obat anti muntah. Berapa lama saya menderita mual-mual dan sensitif pada bau? 10 hari!

Firda, kawan saya mengatakan: ada baiknya saya periksa darah mengingat mual saya cukup lama. Saya sendiri memeriksa denyut nadi, dan menekan beberapa bagian perut: hepar, lambung. Juga saat saya stetoskop suara perut saya oke saja. Jadi saya simpulkan saya tak ada gangguan pankreas, usus buntu.

Saya ke Pusat Kesihatan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk mendapatkan pendapat kedua (second opinion, antar dokter kami biasa begitu) diagnosanya sama dengan saya yakni gastritis, asam lambung meningkat. Hanya penyebabnya yang membuat saya tertawa: "You're stress with your thesis perhaps" senyum dokter ber-etnis India tersebut.

Saya pikir mungkin iya.

SAYANGI TUBUHMU.

Tuhan sudah memberikan malam untuk beristirahat dan siang hari untuk bekerja. Saya membuatnya nyaris 24 jam bekerja. Mengapa? saya kan juga istri dan ibu tiga orang anak? Maka saya baru dapat bekerja kalau mereka tidur. Apalagi sekarang, kami memutuskan tidak menghantar lagi anak-anak kami ke TASKA. Mengapa? kami tidak mempercayai pola asuh. Sekarangpun saya baru tahu bahwa kemampuan sebagian pengasuh Taska dan juga Tadika untuk mengajar juga memprihatinkan. (Utusan Malaysia).

Saya memaksa tubuh saya bekerja tanpa menghiraukan alarm tubuh saya sudah berbunyi berkali-kali. Akhirnya saya ambruk. Suami saya sempat khawatir kalau saya memerlukan infus maka saya harus dirawat di rumah sakit. Tetapi untungnya. Tidak.

Jadi total 15 hari saya terbaring lemah, badan berbau karena malas mandi, dan beribadah pun seperti orang uzur. Saya memohon ampun kepada Allah. Betapa menakutkannya ketika sakit, suami dan anak-anak pun terbengkalai. Mereka serba kebingungan.

Maka, sekali lagi tubuh juga mempunyai haknya. Istirahatlah ketika kantuk menyergapmu.

Sayangilah tubuhmu. Kesehatan sangat berharga. Kekayaan yang tak dapat dinilai dengan apapun juga.

Salam saya, Weka Gunawan di Kuala Lumpur Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar