www.wkgunawan.blogspot.com

Senin, 19 Maret 2012

Tomcat's byte, Gigitan Tomcat


Gigitan Tomcat



Oleh: Ç S P Wĕkādigunawan (Weka Gunawan)



Kesehatan Keluarga

Fakultas Kedokteran Universitas Kebangsaan Malaysia





Belakangan ini makin banyak berita di Indonesia tentang serangan penyakit Tomcat. Sebenarnya serangga ini banyak ditemui di negara-negara maju. Sehingga lem-lem untuk memerangkap semut ini banyak dijual di negara-negara maju.

Surabaya, sebagai kota kedua terbesar di Indonesia, mengalami serangan serangga ini. Tidak main-main yang diserang adalah sebuah apartemen bergengsi di daerah Surabaya barat. Sebelumnya ada juga laporan serangan serangga ini di Jawa Tengah. Seperti yang sudah pernah saya tulis dalam blog perlunya kita mewaspadai gangguan dari serangga-serangga yang dahulunya bermukim hanya di daerah-daerah sejuk atau subtropis. Perubahan iklim, polusi dan gangguan lingkungan juga terbukanya Indonesia pada banyak pendatang asing dan meningkatnya alur keluar masuk penduduk seluruh dunia, menyebabkan penyakit-penyakit juga nyaris tak ada sempadan.



          Baiklah, supaya kita semua menyadari gangguan awal serangga ini, saya paparkan tentang gangguan kulit Tomcat.



Apa itu tomcat?



Nama serangga ini adalah serangga Rove. Serangga ini mempunyai ukuran lebih kurang satu cm. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. Bagian tengah perut berwarna hijau tua mempunyai sepasang sayap keras. Biasanya, serangga ini suka merangkak dengan  menyembunyikan sayapnya sehingga sekilas lebih menyerupai semut merah. Apabila diganggu semut yang badannya cukup keras ini akan menaikkan bagian abdomen/perut untuk menakutkan musuh.



Apa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh serangga Tomcat ini?



Serangga ini akan menyebabkan gangguan kulit. Serangga ini tidak menyengat atau menggigit. Jika tersentuh pada permukaan tubuh hewan ini maka ia secara otomoatis mengeluarkan cairan hemolimfe yang terdapat di dalam badan (kecuali sayap) yang bersifat racun pada benda asing yang menyentuhnya.



Toksin ini dikenali sebagai (C24 H43 O9N). Kontak tidak langsung melalui handuk, pakaian atau benda lain yang tercemar racun tomcat tersebut, juga mendapatkan reaksi yang nyaris sama dengan menyentuhnya langsung. Menghancurkannya pada badan atau menggosok dengan jari (biasanya kita cenderung mematikan serangga dengan cara demikian). Kebiasaan ini mengakibatkan jari-jari terkontaminasi dan jika tersentuh pada mata dapat menyebabkan konjunktivitis (infeksi pada mata) sehingga mata tampak memerah dan bengkak. Yang jelas tampak jika dibiarkan tanpa penanganan adalah ruam-ruam lepuh (seperti luka bakar) yang cukup serius akan muncul.



Bagaimana mencegah penularan?



Setiap benda, apakah itu jaket, handuk, pakaian, kaos kaki dan semacamnya yang sudah dipakai atau terkontaminasi cairan tubuh Tomcat harus didesinfeksi. Gunakan pencuci antiseptik dalam air basuh dalam 3 kali dosis biasa (dari pengalaman saya).



Bagaimana pertolongan pertama?



Kegatalan, rasa panas dan kemerahan adalah reaksi awal tomcat. Segera basuh kulit yang terkena, kalau dapat usahakan segera mandi seluruh tubuh dengan menggunakan sabun (lebih bagus lagi jika segera mandi dengan air mandi yang telah dibubuhi cairan antiseptik). Reaksi selanjutnya adalah seperti penyakit kulit menyerupai gejala Herpes, terdapat semacam ruam yang berair yang ukurannya membesar.

Antiseptik yang murah dan efektif adalah kalium permanganat (KMnO4), tetapi mungkin lebih mudah untuk segera membeli cairan antiseptik yang sudah dikenal mereknya yang mudah terdapat di toko-toko biasa tak perlu ke apotik.

Di Malaysia, kejadian seperti ini cukup sering dijumpai terutama saat musim hujan. Habitat dari serangga Rove ini di bukit-bukit dan hutan-hutan yang msih banyak di sekitar pemukiman manusia. Maka, gangguan serangga ini sering dijumpai. Misalnya saat berkemah, bersepeda atau sekedar berjalan-jalan. Tetapi biasanya populasi serangga ini menurun kalau musim panas tiba, sehingga laporan kegatalan hebat dan pedihnya kulit akibat sentuhan dengan serangga ini menurun. Rove sendiri merupakan predator bagi serangga kecil lainnya.



Perlukah ke dokter?



Segera ke dokter jika dirasakan kegatalan yang makin menjadi dan ruam yang mulai timbul. Biasanya dokter akan memberikan obat-obat salep corticosteroid untuk mengurangi gatal dan salep antibiotika untuk pengobatan topikal. Untuk efektifitas biasanya diperlukan pengobatan oral (minum) dengan preparat obat yang sama. Saya tahu, ketika isu ini merebak maka banyak anjuran untuk membeli jenis-jenis obat tertentu di apotik. Saya katakan yang berhak memberikannya adalah Dokter. Jangan asal memakai obat-obat yang seharusnya diresepkan. Di Malaysia, saya harus menunjukkan kartu identitas saya sebagai dokter untuk mendapatkan obat antiviral, antibiotik, atau obat-obat keras tertentu. Mengapa? sungguh berbahaya bagi orang awam untuk membeli dengan mudah, corticosteroid misalnya, mengapa? Penggunaan corticosteroid yang tak sesuai dosis yang dianjurkan dokter dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh yang penting.



Perlukah kita mengkajinya?

Perlu! Bagaimana migrasinya serangga-serangga ini dan benarkah cairan limfe yang dikeluarkan hanya menyebabkan gangguan kulit semata? adakah kemungkinan lain? Saya kira para ahli dalam penyakit-penyakit tropical, para pakar yang memang bergerak dalam bidang serangga sebagai pembawa gangguan kesehatan pasti akan menyukai tantangan ini.

Semoga saja tulisan ini bermanfaat untuk anda semua. Tentu saja, saran dan masukan amatlah saya hargai. Hanya kepada Allah-lah saya berharap agar setiap tulisan saya bermanfaat bagi banyak orang. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar