www.wkgunawan.blogspot.com

Senin, 22 Juni 2009

Malaysia is not only Genting and Sunway Lagoon

Malaysia bukan hanya Genting dan Sunway Lagoon

Oleh:
Weka Gunawan
Pelajar Fakultas Kedokteran Universitas Kebangsaan Malaysia


Selama ini iklan-iklan wisata di Malaysia hanya fokus pada Kuala Lumpur dan Genting Highland saja. Padahal di Semenanjung Malaysia cukup banyak kawasan wisata yang masih asri. Tempat-tempat wisata ini adalah tempat wisata yang biasanya lebih sering dikunjungi orang-orang yang hidup di sekitar wilayah untuk sekedar berpiknik di akhir pekan.

Ada dua tempat yang menarik, lokasi wisata lokal itu yakni: Pantai Kemasek dan Hutan Lipur Sekayu. Keduanya berada di daerah Kemaman, Trengganu, sebuah negeri yang berada di Pantai Timur Malaysia. Trengganu dapat ditempuh sekitar 5 hingga 7 jam dari ibu kota negara Kuala Lumpur, melalui jalan Tol Pantai Timur. Jalan Tol di Malaysia benar-benar bebas hambatan dan banyak terdapat lokasi peristirahatan yang lengkap dengan restoran, kedai makan, pompa bensin dan kamar kecil, kamar mandi dan surau. Semua fasilitas itu dijamin bersih. Tidak ada kutipan saat menggunakan kamar kecil dan kamar mandi. Harga-harga makanan juga dicantumkan jelas dan semuanya murah.


Meskipun pantai Timur seringkali dianggap kurang maju dibandingkan negeri-negeri di Pantai Barat seperti Selangor, Melaka, Negeri Sembilan dan Johor, tetapi kawasan ini tidak tertinggal dalam hal pelayanan yang baik.

Di Pantai Kemasek misalnya, tersedia kedai-kedai makan dan juga arena tempat bermain anak-anak. Arena bermain yang cukup luas ini, dilengkapi dengan mainan semacam luncuran, ayunan, kuda-kudaan, jungkat-jungkit dan lainnya yang terbuat dari bahan yang baik dan aman (bukan terbuat dari besi atau plastik seperti di arena bermain di Indonesia, yang harus membayar pula kalau ingin menggunakannya). Pantai Kemasek sangat indah, pasirnya berwarna coklat susu dan ada beberapa karang yang jika kita ke sana bisa melihat ikan-ikan kecil aneka warna, yang kebetulan terjebak di cekungan-cekungan karang. Orang-orang yang datang ke pantai biasa berpiknik, membawa bekal sendiri. Tetapi kemanapun anda memandang tidak anda temukan misalnya bekas kantong plastik, kertas koran atau botol-botol air mineral bekas, sisa-sisa piknik. Warga disana tahu benar untuk tidak meninggalkan sampah sesudah menikmati angin dan pemandangan pantai. Pantai Kemasek langsung menghadap Laut Cina Selatan sehingga deburan ombaknya cukup besar di saat-saat tertentu. Pantainya bersih sekali dan tidak ada bau-bau yang merusak seperti bau ikan atau bau busuk sisa-sisa makanan. Sekali lagi, tanpa harus mengutip biaya masuk untuk memasuki kawasan ini, anda akan mengatakan, ”Kok bisa kawasan ini lebih terpelihara dibanding kawasan alam di Indonesia? Padahal untuk masuk saja harus membayar?”

Jika ingin bermalam di sekitar pantai-pantai Trengganu, cukup banyak tersedia hotel dan resor yang indah dan mewah, tetapi murah. Harganya sekitar 70 hingga 200 ringgit saja.


Pantai Kemasek, Trengganu Foto: Weka Gunawan

Kawasan wisata lokal lainnya adalah Hutan Lipur Sekayu, merupakan bagian dari hutan lindung di Trengganu. Jika ingin bersunyi-sunyi, di hutan lipur ini tersedia rumah-rumah kayu yang disewakan Rumah-rumah ini mirip di bungalow- bungalow Hotel Safari Indonesia, namun harga per malamnya sangat murah. Hutan Lipur Sekayu menjanjikan suasana dan pemandangan yang alami. Air terjun yang bersih, kolam-kolam ikan alam. Para penjaga akan terus berkeliling menjaga dan membersihkan lokasi ini. Tetapi jika hanya ada berniat hanya menikmati pemandangan di sini tanpa bermaksud bermalam, anda cukup membayar 1 ringgit untuk parkir mobil. Untuk parkir motor cukup 50 sen. Sangat murah bukan? Di Hutan Lipur ini juga ada lokasi untuk memperkenalkan jenis-jenis tanaman obat pada anak-anak usia sekolah. Juga di depan setiap pohon ada tiang yang menginformasikan pohon-pohon dari jenis apa dan apa saja gunanya.

Sehingga dibanding ke Genting Highland, KLCC (Menara Petronas) dan Sunway Lagoon, maka liburan paling asyik buat saya adalah menyusuri pantai-pantai Timur Malaysia. Mengapa? karena di tempat-tempat tersebut suasana yang sama bahkan lebih keren, kita jumpai di Dufan Ancol dan tempat lain di Jakarta.


Air Terjun di Hutan Lipur Sekayu Trengganu
Foto: Weka Gunawan

Ditulis sebagai catatan perjalanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar