www.wkgunawan.blogspot.com

Minggu, 09 Desember 2012

Parents and their importance to determine the education of their children in school

Pemerintah Malaysia meminta para orangtua memberi tumpuan lebih pada pendidikan anak-anaknya, terutama di pre-schools dan elementary schools.

oleh: Dr.Weka Gunawan, MPH


Ini sebenarnya catatan lama. Namun baru saya sadari saya tak pernah membaginya di blog ini. Padahal ini menarik karena yang mengatakannya adalah Datuk Seri Idris Jala, seorang yang diberi amanah mengemudikan kendaraan ekonomi Malaysia menuju negara maju dengan pendapatan tinggi pada tahun 2020. Rasanya luar biasa berada dalam satu seminar dan duduk di sampingnya saat seminar ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.


Pemerintah Malaysia meminta semua orangtua

untuk lebih berperan dalam pendidikan anak-anak mereka!

 

oleh: Dr.Weka Gunawan

 

Malaysia menekankan pentingnya pendidikan bagi pencapaian negara maju berpendapatan tinggi pada tahun 2020. Demikian disampaikan CEO the Performance Management and Delivery Unit (PEMANDU), Datuk Seri Idris Jala yang juga seorang menteri di kantor Perdana Menteri Malaysia. Idris Jala adalah salah satu tokoh utama yang diberi amanah oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib untuk melakukan program transformasi ekonomi Malaysia (ETP). Transformasi haruslah holistik, katanya. Tidak dapat kita fokus hanya pada segmen tertentu saja. Idris Jala adalah keturunan dayak Kelabit (salah satu suku asli yang ada di Sarawak). Seperti umumnya Sarawakian yang bukan dari etnis Melayu, Idris Jala adalah seorang Kristiani yang taat.

Datuk Seri Idris Jala membentangkan program transformasi ekonomi Malaysia (ETP)
 
Datuk Seri Idris Jala & CSP Wekadigunawan (Dr.Weka Gunawan)



 
            Malaysia mengalami kesukaran dalam menentukan kualitas pendidikan terutama di peringkat tadika (pre-schools) dan sekolah dasar (elementary schools). Di peringkat pra-sekolah banyak sekali kasus dilaporkan tentang anak-anak yang diabaikan oleh para pengasuh dan pengajarnya.  Juga di tingkat sekolah rendah, masih banyak guru yang melakukan tindakan kekerasan kepada anak murid mereka. Maka, Idris Jala menekankan pentingnya orang-tua juga turut memantau perkembangan anak-anak mereka, sehingga tak seratus persen menyerahkan tanggung-jawab sepenuhnya kepada sekolah.

 

            Di Indonesia kita juga mengalami hal yang sama. Terutama keluarga-keluarga yang tiang ekonomi rumah-tangganya ditandu oleh suami-istri. Ayah dan ibu sibuk bekerja hingga petang. Sehingga anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah atau sekolah. Anak-anak yang belum bersekolah diasuh dan ’dididik’ oleh pembantu atau baby sitter. Tak jarang, anak-anak ini diperlakukan tidak semestinya (child abuse) oleh para pembantu tersebut. Muncul kemudian di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya misalnya, TPA atau Tempat Penitipan Anak, tetapi sekali lagi jarang sekali yang mempekerjakan orang-orang yang benar-benar terlatih dan berjiwa kasih sayang. Masih saja para pengasuh itu pilih kasih dalam merawat anak-anak itu. Selain itu biaya yang dikenakan bagi balita yang dititipkan sangat mahal padahal umumnya dikelola oleh yayasan-yayasan yang dengan mudah memperoleh sumbangan dari banyak pihak baik swasta atau pemerintah.

 

            Pemerintah Malaysia percaya bahwa memberi tumpuan pada pendidikan pra-sekolah akan menjadi fondasi kuat bagi terciptanya sumber daya manusia yang hebat di masa yang akan datang. Idris Jala membentangkan cetak biru program pendidikan Malaysia 2013 – 2015. Beliau juga menggunakan sistem ranking pada sekolah-sekolah untuk usia dini dan sekolah dasar. Band 1 adalah yang terbaik dan band 7 adalah yang terburuk. Diharapkan dengan sistem ranking ini sekolah-sekolah usia dini dan sekolah dasar menempa diri dan berusaha meraih prestasi sebaik-baiknya.

 

            Untuk sektor kesehatan, mereka yang lanjut usia diberikan perhatian ekstra. Tidak hanya anak-anak dan kaum perempuan saja. Mereka yang sudah berusia emas ini diharapkan tetap sehat dan produktif karena mereka adalah tempat anak-anak muda meminta nasihat dan umumnya kaum tua ini sudah banyak makan asam-garam kehidupan.
------------------------------------------------------------
 

Sekedar berbagi, suatu hari bersama Datuk Seri Idris Jala. Banyak orangtua yang berilusi bahwa anak-anaknya akan gembira jika berlimpah uang, padahal esensinya adalah orangtua wajib mendidik anak-anak mereka! Tidak semata-mata menyerahkan pendidikan pada orang lain meski mereka membayarnya. Anak-anak yang tinggal di Pesantren yang masih mempunyai orangtua lengkap  saya sarankan untuk kerap mengunjungi oragtua mereka. Supaya hubungan tetap hangat sebagai keluarga. Insya ALLAH.

Dr.Weka Gunawan, Faculty of Medicine - National University of Malaysia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar